Pages

Labels

Senin, 21 Mei 2012

Catatan seorang Mahasiswi Al-Azhar

Tak terasa ujian tinggal 5 hari lagi, masih tersisa beberapa madah yang belum ku persiapkan dengan matang. Rencana vakum menulis, tapi rasanya tangan ini gatal seakan jari-jari ini ingin menari-nari di atas keyboard laptop. Saya kali ini hanya ingin menulis sebuah catatan, bukan cerpen atau puisi supaya tidak terlalu ribet pada saat-saat ujian seperti ini. Ya lebih tepatnya sebuah curhatan, hanya sebuah curhatan dari seorang mahasiswi Al-Azhar dan bukan curhatan cinta karena saya bodoh jika disuruh berbicara tentang cinta.

Tadi siang saya dengan teman seperjuangan pergi ke Mesjid Musa yang terletak di bilangan Hay Sabi', kali ini sedang cuti tidak pergi mengunjungi Mesjid Azhar. Selama perjalanan kita berbicara panjang lebar. Setelah dipikir-pikir kenapa banyak dari para masisir melupakan apa yang seharusnya dilakukan di Negara seribu menara ini. Selain menghadiri muhadharah di kelas tentunya alangkah baiknya kita sowan kepada masyayikh di Mesjid Azhar, tepatnya adalah menghadiri talaqi-talaqi yang diadakan di Mesjid Azhar.

Juga Tahsin dan Tahfidz Al-Quran yang sering terlupakan, mungkin cuma untuk kami berdua yang melupakannya. Akhirnya saya menyadari bahwa saya selama 3 tahun di Mesir ini telah menyia-nyiakan ilmu yang berlimpah ruah itu. Buku-buku tersedia banyak, tapi malah uangnya saya gunakan untuk jalan-jalan ke Alexandria sampai ada 2 part. Saya pernah membaca hadis bahwa tingkatan surga seseorang bergantung seberapa banyak hafalan Al-Quran orang tersebut, dan lagi-lagi menyadari bahwa pentingnya Tahsin dan Tahfidz.

Selepas pembicaraan tentang azhar, baru teringat bahwasannya saya selalu memikirkan apa yang dilakukan besok, setelah ujian mau rihlah kemana, sehabis itu bla bla. Selalu yang dipikirkan tentang pernak-pernik duniawi, tidak pernah memikirkan apa yang akan saya bekalkan untuk di akhirat nanti. Memang iman manusia yazid dan yanqus, dan manusia memang butuh untuk diingatkan setiap waktu, karna selalu lalai dalam menjalankan tugasnya sebagai hamba-Nya.

Ketika itu teman saya sedang membaca pelajaran Tauhid tentang Sam'iyat yang disitu menjelaskan tentang syafa'at Rasulullah Saw, bahwa beliaulah satu-satunya Nabi yang bisa memberi syafa'at kepada umatnya. Maka dari itu, kita harus banyak-banyak berdoa kepada Rasulullah Saw.

Saya juga pernah membaca hadis tentang tugas-tugas Syaithan di dunia ini, dan tertera disitu bahwa selama orang menyukai dinar dan dirham, juga menyukai pujian tidak akan terlepas dengan yang namanya setan. Dan hanya orang-orang ikhlaslah yang terbebas dari setan, dari sini saya baru sadar bahwa ilmu tersusah di dunia ini adalah 'ilmu ikhlas'. Saya selalu mengharapkan imbalan atau pujian ketika melakukan sesuatu, ketahuilah di setiap pujian disitu tempat setan menggoda kita.

Semoga kita selalu disayang oleh Allah Swt, selalu diingatkan oleh-Nya, berusaha semaksimal mungkin menjadi hamba-Nya yang taat. Semoga bisa lulus tahun ini dan sukses juga untuk tahun-tahun selanjutnya, selamat ujian! :D




1 komentar: