“Lagi-lagi gagal!” seru Billy sambil membuang adonan karamel
yang setengah jadi.
“Jangan putus asa Bil, masih ada waktu seminggu lagi,” ujar
Shila, temannya.
“Aku sudah bertahun-tahun membuat kue dan semua rakyat desa
ini tahu bahwa kue buatanku paling lezat, tetapi untuk membuat adonan karamel
saja gagal.”
“Ya sudahlah kamu bikin karamelnya dari gula saja, kan lebih
mudah ketimbang dari madu.”
“Justru desa kita terkenal dengan karamel yang terbuat dari
madu, karena madu makanan pokok kita.”
Seminggu lagi akan diadakan lomba masak kue antar desa dan
Billy merupakan utusan Desa Beruang. Kali ini ia ingin membuat kue jeruk yang
dilapisi oleh karamel yang terbuat dari madu. Memang sudah terkenal dengan
kelezatan karamel madu, maka dari itu Billy bertekad untuk membuatnya. Billy
merupakan beruang pembuat kue terlezat di desanya, tetapi baru kali ini ia
membuat karamel dari madu. Jadi ia memang sedikit kesusahan untuk meracik
adonannya.
Padahal Shila sudah meminta resep karamel madu dari Nenek Carol,
tetapi Billy mengabaikannya, karena menurutnya resep buatannya jauh lebih
lezat. Akhirnya dari dua hari yang lalu Billy mengeluh atas kegagalannya,
sampai-sampai Shila menyuruhnya untuk membuat karamel dari gula.
“Bisa jatuh nama baikku sebagai pembuat kue yang handal,”
cetus Billy.
Begitulah Billy, ia terlalu angkuh sampai-sampai ia tak mau
menerima bantuan dari orang lain. Memang sejak dahulu belum ada yang berhasil
membuat resep karamel madu selain Nenek Carol. Semua penghuni desa ini memakai
resepnya. Hanya Billy satu-satunya beruang yang menolak resep darinya hanya
karena takut terkalahkan kelezatan kuenya. Menurutnya, lebih baik ia gagal
membuat kue daripada mendapat resep dari orang lain.
Shila sebagai teman baiknya, rela meminjam kembali resep dari
Nenek Carol, karena ia tak tega melihat Billy berhari-hari tidak tidur demi
memikirkan resep. Akan tetapi keangkuhannya telah merasuki hatinya.
“Aku salut sama kamu atas usaha keras selama berhari-hari,
tetapi kan nggak ada salahnya menerima bantuan dari orang lain. Kamu kan lomba
demi mengangkat nama baik desa ini bukan namamu saja, jadi wajar kalau orang
lain ingin membantumu,” ujar Shila.
Nihil, Billy tetap bersikeras menolak pertolongan dari yang
lain. Akhirnya Shila merasa putus asa meyakinkannya, lalu membiarkannya
berjuang sendiri. Billy tidak peduli, yang penting ia bisa menciptakan kue
jeruk karamel madu terlezat, pasti namanya akan melambung ke seluruh desa-desa.
Banyak yang akan memujinya dan ia akan menjual resepnya dengan harga tinggi. Apalagi
hadiah lombanya adalah sebuah toko kue bertingkat dua, siapa yang tidak
tergiur.
Setelah hampir lima hari, Billy belum juga berhasil membuat
karamel madu, ia bingung, kenapa Nenek Carol berhasil membuatnya. Kebetulan
siang itu Billy ingin membeli telur di toko seberang rumahnya. Ketika disana
tidak sengaja ia mendengar pembicaraan dua beruang dekat toko tersebut.
Ternyata di resep Nenek Carol terdapat ramuan khusus dan hanya ia yang
mempunyainya. Setiap yang meminta resep darinya pasti akan diberikan ramuan
tersebut, karena Billy menolaknya makaia tidak mendapatkannya.
Billy mencari cara bagaimana ia bisa mendapatkan ramuan
tersebut. Dengar-dengar Nenek Carol hari ini akan menginap di desa seberang
untuk persiapan lomba memasak kue yang diadakan lusa, karena ia merupakan juri
pada lomba tersebut. Billy mendapat cara bahwa ia akan menyelinap masuk ke
rumah Nenek Carol pada malam hari. Kebetulan Shila yang dititipi kunci
rumahnya.
Pada sore hari, ia menuju rumah Shila dan memintanya untuk
mengantar kue pesanan, rumahnya agak jauh dari sana. Memang biasanya jika Billy
mendapat pesanan kue, Shila yang mengantarkannya. Ketika Shila pergi, Billy
mencari kunci rumah Nenek Carol. Ia pun berhasil menemukannya. Di malam hari ia
berhasil menyelinap masuk ke rumah Nenek Carol, katanya ramuan tersebut ditaruh
di dapur. Ketika di dapur Billy kebingungan, karena banyak ramuan yang ditaruh
di botol-botol. Akhirnya Billy mengambil ramuan yang tidak ada tulisannya.
Sesampainya di rumah Billy mencoba membuat karamel madu dan
ternyata berhasil, tetapi ia belum mencoba menuangkannya di atas kue jeruk.
Biar nanti menjadi kejutan ketika lomba.
Hari yang ditunggu-tunggu pun datang, Billy merasa yakin
bahwa ia yang akan menjadi pemenangnya. Lomba berlangsung selama satu jam. Di
menit-menit terakhir Billy sudah berhasil membuat kue jeruk dan karamel
madunya. Setelah itu ia akan menuangkan karamel dan menghiasnya dengan taburan
coklat crispy. Ketika menuangkan karamel madu, tiba-tiba kue jeruk yang sudah
jadi meleleh, Billy menjadi panik dan semua peserta lomba terkejut.
Waktu untuk membuat kue pun habis, tidak ada kesempatan
untuk memperbaiki kue buatan Billy. Ternyata Nenek Carol mengetahui bahwa Billy
berusaha mencuri ramuan miliknya, karena Billy lupa menaruh kembali kunci rumah
pada Shila. Billy mengambil ramuan yang salah. Dari sinilah Billy menyadari
akan keserakahannya, ketamakannya. Semuanya membuat ia angkuh dan menolak
pertolongan dari orang lain. Bukan menjadi yang terbaik malah kue buatannya
yang hancur.